Indonesia Borong Podium Utama Di AAGC Bali

Bali-Putaran perdana seri Asia Auto Gymkhana Competition (AAGC) 2018, yang digeber di Sirkuit Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali, (11-12/08), berlangsung seru. Total ada 13 negara dan 32 pebalap yang mengikuti kompetisi tingkat Asia ini.


Indonesia kembali berjaya lewat pebalap-pebalap terbaiknya seperti Demas Agil, Anjasara Wahyu, Adrian Septianto, dan Herdiko Setyaputra. Pemuda-pemuda berprestasi itu mampu menguasai podium utama sekaligus mempersembahkan kado terindah buat Indonesia jelang hari kemerdekaan RI.


Total ada 3 kategori dalam kompetisi ini solo, double atau tim, dan tandem. Adrian Septianto berhasil menorehkan waktu tercepat di kategori solo knock out, selain itu dengan rekan setim nya Adrian dan Herdiko Setyaputra berhasil meraih posisi utama di kategori tandem mengalahkan Tetsuya Yamano dan Nishihara pembalap senior dari Jepang dengan selisih waktu yang tipis.

Dari ketiga kelas yang diikuti Adrian dan Herdiko kategori tersulit diputaran seri perdana ini adalah Team Knock Out. Pasalnya Indonesia sebagai Hosting menghadirkan 4 tim termasuk pembalap Bali sebagai wild card. Sayang di putaran final hanya dipilih 1 tim yang akan mewakili Indonesia. “Buat saya kategori tim knock out paling sulit, karena ada beberapa tim dari Negara sendiri. Dan hanya 1 tim akan berhak mewakili kategori tim, maka dari itu persaingan antar pembalap Indonesia sendiri sudah terjadi sejak sesi kualifikasi, “ jelas Adrian Septianto.

Berkat jam terbang pembalap muda Indonesia Demas Agil dan Anjasara Wahyu pun berhasil menyusun strategi untuk melawan Cameron Morison dan Jordan Grant dari New Zealand. “Saya melihat Jorgan membuat kesalahan di sesi Final Team Knock Out, yang membuat cone terjatuh sehingga mendapatkan pinalti 00:02 detik. Saya berpikiran ini adalah peluang yang baik, jadi saya dan Anjasara memutuskan untuk tidak terlalu push di saat giliran kami,” jelas Demas Agil yang mengakumulasi waktu 1:44,002 lebih cepat dari tim New Zealand dengan akumulasi waktu 1:46,351.

Buat Cameron Morison karakter trek racikan Genta Auto & Sport cukup menarik meskipun ia mendapati soal yang belum pernah ia temui di New Zealand, tapi ada keuntungan yang ia temui adalah posisi kemudi mobil right hander sama dengan kondisi mobil di negaranya. “Hampir sama dengan tim lain, kami hadir disini di hari yang sama dan memiliki porsi latihan dalam trek yang sama. Bagi saya trek ini sangat menarik dari speed line, tikungan, turn, dan double turn yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, so this is really cool bro” ungkap Cameron.

”Jujur kami tidak banyak berharap dalam kompetisi Asia Gymkhana ini, hanya berusaha sebaik mungkin. So dengan hasil podium kedua ini membuat kami bangga saat pulang nanti,” jelas bule 28 tahun itu. (Penulis/Foto: Wicak).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Translate »